Gempa Erupsi Gunung Dempo: Penutupan Pendakian dan Larangan Berkemah di Sekitar Kawah

Arip foto - Para pendaki berkemah memadati pelataran puncak Gunung Dempo, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan untuk melaksanakan upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 tahun bersama aparat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Jumat (17/8/2020). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo

Poscomedia – Aktivitas pendakian ke puncak Gunung Dempo di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, ditutup sementara selama seminggu mulai hari ini, Minggu 2 Juni hingga 8 Juni 2024.

Penutupan ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akibat gempa erupsi di kawah gunung berapi yang memiliki ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut tersebut.

Ketua Balai Registrasi Pendakian Gunung Dempo, Arindi, saat dihubungi dari Jakarta pada hari Minggu (2/6), menyatakan bahwa dalam imbauan tersebut, masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati dan berkemah di sekitar kawah yang menjadi pusat aktivitas Gunung Dempo dalam radius 1 kilometer, serta di arah bukaan kawah sejauh 2 kilometer ke sektor utara.

Menurut analisa ahli geologi hal tersebut dikarenakan kawah sebagai pusat erupsi sedang mengeluarkan gas-asap yang dapat membahayakan bagi manusia.

Kendati demikian, Arindi menyebutkan bagi masyarakat maupun wisatawan yang telah/hendak melancong ke Kota Pagar Alam masih diperbolehkan untuk beraktivitas di wilayah perkampungan afdeling IV yang menjadi titik awal pendakian, atau destinasi wisata alam setempat yang berada dalam radius tidak membahayakan.

“Boleh karena di luar radius yang membahayakan sehingga aman untuk dikunjungi dengan tetap meningkatkan kewaspadaan,” kata dia, lalu menyebutkan hal ini sebagaimana hasil rapat koordinasi antara UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah X Dempo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kantor SAR, Dinas Pariwisata Kota Pagar Alam.

Ketua tim Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM Heruningtyas mengungkapkan satelit pemantau di posko pengamatan Gunung Dempo merekam adanya aktivitas gempa erupsi dengan visual berupa emisi asap berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian maksimal 200 meter di atas danau kawah, Jumat ( 31/5) pukul 03:58 WIB.

Baca Juga:  Bayi Perempuan Ditemukan Terbuang di Srengat, Polisi Buru Pelaku

Aktivitas yang serupa sebelumnya juga terjadi pada 27 Mei 2024 pukul 04:06 WIB. Saat itu, tim PVMBG merekam gempa erupsi dengan visual berupa emisi asap berwarna putih hingga kelabu dengan ketinggian maksimal 500 meter di atas danau kawah, dan lontaran material erupsi mencapai jarak maksimal 300 meter dari pusat kawah.

Tim PVMBG bahkan telah mencatat adanya aktivitas Gunung Dempo di mulai pada 9 Mei 2924 yang ditemukan adanya perubahan warna air di danau kawah dari hijau tosca menjadi abu-abu, dan terlihat kawah mengeluarkan asap berwarna putih dengan intensitas tipis.

Selanjutnya, 12 Mei 2024 pukul 19:11 WIB terekam gempa hembusan dengan amplitudo 30 mm durasi 45 detik. Kemudian warna air danau kawah sempat kembali berubah dari abu-abu menjadi hijau tosca pada 15 Mei.

Namun dua hari setelahnya atau tanggal 17 Mei 2024 warna air danau kawah kembali teramati berubah menjadi abu-abu. PVMBG hingga saat ini masih menetapkan status Gunung Dempo pada level II atau “Waspada”.(ntr/pm)