Surabaya Optimalkan Aset dan Teknologi Nontunai

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

POSCOMEDIA.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya mengoptimalkan aset dan teknologi non-tunai sebagai strategi jitu penataan ulang manajemen keuangan. Ini dilakukan  di tengah rencana pemangkasan dana transfer ke daerah dari pusat.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi  mengatakan strategi fiskal ini bertumpu pada tiga pilar utama.  Yakni kejujuran, optimalisasi aset dan pengawasan berbasis teknologi.

Ia menggarisbawahi pentingnya kejujuran untuk transparansi agar semua kebutuhan dan pengeluaran bisa diketahui secara jelas.

“Sehingga, pentingnya kejujuran dalam setiap laporan keuangan. Jadi, berapa yang perlu disampaikan, sampaikan,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, kemarin.

Untuk menutupi potensi kekurangan dana, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa Pemkot Surabaya akan mengoptimalkan aset-asetnya yang selama ini belum produktif atau idle.

“Hasil dari penyewaan ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru yang signifikan, yang bisa digunakan untuk menutup kekurangan transfer keuangan daerah,” katanya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga berfokus pada pengawasan ketat untuk mencegah kebocoran anggaran. Caranya, dengan menerapkan sistem pembayaran non-tunai. Sistem ini, misalnya, diterapkan pada sektor pajak hotel dan restoran.

“Kita menggunakan aplikator atau aplikasi. Melalui aplikasi ini, data pendapatan bisa langsung terintegrasi dengan sistem pemerintah kota tanpa perlu pemeriksaan manual. Metode ini menjamin transparansi dan akurasi, meminimalkan ruang untuk kebocoran dana,” jelasnya.

Dengan demikian, meski Surabaya tengah menghadapi tantangan fiskal, Wali Kota Eri menyatakan bahwa pemkot siap mengoptimalkan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Dengan fiskal yang kuat dan strategi yang matang, Surabaya membuktikan diri sebagai kota yang siap menghadapi tantangan ekonomi,” katanya. (ntr/van)

Baca Juga:  Jokowi Teken Keppres Nomor 73P: Hasyim Asy'ari Diberhentikan Tidak Hormat dari KPU RI