Psikolog Tekankan Pentingnya Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Anak

Psikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog menjelaskan masalah tumbuh kembang anak dalam acara temu media di Jakarta, Jumat (10/10/2025). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

POSCOMEDIA.ID, Jakarta – Psikolog anak dan remaja Anastasia Satriyo, M.Psi., Psikolog menekankan pentingnya stimulasi dalam upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Dalam acara temu media di Jakarta, Jumat, dia menyampaikan bahwa anak membutuhkan waktu bergerak setidaknya tiga jam sehari untuk mengeksplorasi fungsi sistem indra dan meningkatkan kemampuannya.

Anastasia mengemukakan pentingnya orang tua terus memberikan stimulasi sesuai dengan tingkatan usia untuk membangun kemampuan anak dalam memahami dan melakukan komunikasi dua arah agar anak lebih cepat mandiri dan tidak sering rewel.

Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, anak yang terstimulasi dengan baik mampu memahami pembicaraan orang lain dan mengutarakan perasaannya.

Ia menambahkan, tolok ukur keberhasilan stimulasi bukan hanya kemampuan anak untuk memegang benda atau menyanyikan lagu.

Anastasia mengemukakan bahwa kecepatan tumbuh dan berkembang setiap anak berbeda dan perbedaan itu tidak berkaitan dengan gender.

“Jangan membedakan karena laki-laki atau perempuan karena mereka sama-sama anak yang punya kebutuhan bergerak. Gender itu konstruksi sosial, kalau kita percaya itu yang terjadi kayak begitu,” ia menjelaskan.

Dia menyampaikan bahwa orang tua harus mengawasi tumbuh kembang anak agar bisa mendeteksi masalah sejak dini.

Kalau merasa anak mengalami keterlambatan dalam berbicara atau masalah tumbuh kembang yang lain, ia melanjutkan, orang tua sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau psikolog agar anak bisa mendapatkan bantuan yang mungkin diperlukan.

Orang tua bisa memanfaatkan layanan konsultasi tumbuh kembang anak di rumah sakit maupun situs resmi Ikatan Psikolog Klinis Indonesia.

“Daripada enggak apa-apa tahunya malah jadi masalah, dan lebih lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk membantunya, lebih baik segera stimulasi dan konsul,” kata Anastasia. (ntr/mpm)

Baca Juga:  89.114 Jemaah Haji Sudah di Madinah