Polda Jatim Tangkap Dua Provokator Pembakaran Grahadi

ANTARA/Willi Irawan; BERSIH-BERSIH: Relawan Barisan Gus dan Santri Jawa Timur (Baguss Jatim) membersihkan lima ruangan terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (7/9/2025).

Poscomedia, SURABAYA– Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menangkap dua terduga provokator kerusuhan dan pembakaran Gedung Negara Grahadi, Surabaya, yang diduga mengerahkan puluhan massa. “Dari pengembangan ada dua pelaku yang mengaku mengerahkan atau mengajak massa kurang lebih 70 orang untuk bersama melakukan upaya perusakan kerusuhan pembakaran di gedung Grahadi,” ungkap Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast di Surabaya, Minggu (7/9).

Abast menjelaskan dua pelaku yang ditangkap Polda Jatim Kamis (4/9) malam itu berperan menyebarkan ujaran kebencian di media sosial dan memprovokasi kegiatan melawan hukum atau tindakan anarkis. “Statusnya masih dalam proses. Pengakuan dua orang ini dia mengumpulkan sekitar 70 orang. Kita belum tahu jumlah pasti. Apa benar hanya 70 atau lebih itu namun dia berkumpul di warkop yang ada di Surabaya,” katanya.

Perwira dengan tiga melati di pundak ini menambahkan, menurut pengakuan sementara dua orang yang diamankan ada lagi yang menyampaikan terkait kegiatan itu. “Dan itu masih kita dalami. Jadi dia tidak mengakui bahwa dia murni mengumpulkan 70 massa. Namun dia termasuk salah satu yang menyuruh dari temannya yang ditangkap untuk mencari massa mencari tempat titik kumpul,” ujarnya.

Dalam kasus ini, Kepolisian Daerah Jawa Timur masih mendalami ponsel dua orang yang diamankan serta menelusuri jaringan massa perusuh yang melakukan perusakan atau pembakaran Gedung Negara Grahadi, Mapolsek Tegalsari, dan pos lalu lintas di Surabaya.

Secara terpisah, sebanyak 117 relawan Barisan Gus dan Santri Jawa Timur (Baguss Jatim) membersihkan lima ruangan terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu, sejak pukul 08.00 WIB hingga malam. “Kami mewakili hampir seluruh pesantren di Jawa Timur. Gedung bersejarah ini perlu dirawat dengan senang hati dan jiwa ksatria. Santri mencerminkan akhlak,” kata Sekretaris Baguss Jatim Gus Mohaimin di Surabaya, kemarin.

Baca Juga:  Basarnas evakuasi 27 ABK kapal terdampar di Teluk Popoh

Aksi bersih-bersih dilakukan di ruang kerja Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, ruang Kabiro Umum Yanuar Rachmadi, ruang protokoler, ruang Kabag Rumah Tangga, ruang staf, serta gudang milik Biro Umum.

Gus Mohaimin menjelaskan 117 relawan terdiri atas 17 pengasuh pondok pesantren sekaligus pengurus Baguss, serta 100 santri putra dan putri dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur I Nyoman Gunadi, Ketua Baguss Jatim Gus Zakariah, Sekjen Baguss Pusat Gus Yusuf Hidayat, serta Ketua Baguss Kabupaten Bojonegoro KH Hakim Rofiqi.

“Besok pemeliharaan lanjutan dilakukan oleh Dinas PU Cipta Karya. Kami pastikan hari ini selesai agar aset-aset sejarah tetap terjaga. Banyak barang tertimbun, tetapi sebagian besar masih terlindungi,” ujar Gus Mohaimin.

Menurutnya, keterlibatan santri juga merupakan wujud kecintaan kepada Tanah Air sebagaimana diajarkan para ulama pendiri bangsa dari berbagai organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. (ntr/udi)