Petani Lumajang Kembangkan Budidaya Semangka Di Kawasan Pesisir

DI PESISIR: Panen semangka di lahan pesisir pantai selatan di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Rabu (9/7/2025). (ANTARA/HO-Pendim 0821 Lumajang)

Poscomedia.id – Petani di Kabupaten Lumajang, mengembangkan budidaya semangka di kawasan pesisir selatan yang berada di Desa Pandanwangi Kecamatan Tempeh, dengan pendampingan berbagai pihak.

“Saya mengakui tantangan bertani di kawasan pesisir tak ringan. Tanah berpasir cenderung porous dan rentan kekeringan, tetapi dengan pengelolaan irigasi sederhana dan pola tanam terjadwal, semangka bisa tumbuh optimal,” kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Jaya, Hafidz di Lumajang, Rabu.

Petani lokal di Dusun Pemukiman, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh menuntaskan panen semangka yang manis, bukan hanya dari rasanya, tapi juga dari proses panjang perjuangan di lahan pasir pesisir pantai selatan.

“Alhamdulillah hasil panen kali ini sangat memuaskan. Kami merasa tidak sendiri karena Babinsa selalu hadir saat kami butuh pendampingan,” tuturnya.

Salah seorang petani pemilik lahan panen, Sula mengatakan dirinya tidak menyangka lahannya seluas 0,5 hektare bisa menghasilkan panen semangka berkualitas hingga 10 ton.

“Awalnya saat saya budidaya semangka di kawasan pesisir, banyak yang ragu menanam semangka di pinggir pantai, tapi ternyata, kalau mau sabar dan dirawat, hasilnya bisa luar biasa,” katanya.

Semangka yang dipanen dari kawasan pesisir Pandanwangi kini mulai dilirik pasar regional, bahkan permintaan datang dari Malang hingga Surabaya, sehingga hal itu membuka peluang bagi desa pesisir yang selama ini hanya dikenal sebagai daerah marginal, kini tampil sebagai produsen pangan segar.

Data dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tempeh menunjukkan bahwa potensi semangka pesisir Lumajang mencapai rata-rata 20 ton per hektare dan angka itu menunjukkan produktivitas yang kompetitif dibandingkan daerah lain di Jawa Timur.

Sementara Babinsa Desa Pandanwangi Kopda Ahmad Latip mengatakan panen itu adalah bukti bahwa pertanian tidak mengenal batas dan kawasan pesisir pun bisa produktif jika dikelola dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga:  Cuaca Hari Ini, Sebagian Besar Indonesia Berawan

“Sebagai bagian dari program ketahanan pangan TNI AD, pendampingan Babinsa tak hanya bersifat teknis, tapi juga strategis. Kami menjadi simpul komunikasi antara petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah desa,” katanya.

Menurut dia, peran TNI sudah tidak sekadar soal pertahanan negara dalam arti sempit dan ketahanan pangan adalah bagian dari pertahanan, sehingga ketika rakyat sejahtera dan mandiri, maka negara pasti kuat.(ntr/jon)