Pemerintah Serap Seribu Ton Gula Petani Lumajang

ANTARA/HO-DISKOMINFO LUMAJANG RAPAT: Bupati Lumajang Indah Amperawati (tengah) saat menghadiri Rapat Konsolidasi Program Prioritas Nasional di Bidang Pangan di Kantor Gubernur Jawa Timur, Surabaya, Kamis (21/8/2025).

POSCO MEDIA, LUMAJANG-Bupati Lumajang Indah Amperawati memastikan bahwa pemerintah pusat me­ nyerap sebanyak 1.000 ton gula petani di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Kepastian pemerintah pu­ sat menyerap 1.000 ton gula petani Lumajang adalah lang­ kah strategis yang tidak ha­ nya menyelamatkan harga jual, tetapi juga meneguhkan komitmen negara dalam melin­ dungi kesejahteraan petani,” kata Indah dalam keterangan di Lumajang, Jumat.
Menurut alumnus Unej ini, petani tebu adalah tulang punggung ekonomi desa di Lumajang, sehingga dengan adanya kepastian harga minimal Rp14.500 per kilogram, maka petani tidak hanya terbantu menutup biaya produksi, tetapi juga mendapatkan harapan baru untuk terus berproduksi.
Ia mengatakan Lumajang adalah salah satu lumbung tebu penting di Jawa Timur. Se­ tiap butir gula yang dihasilkan bukan hanya menghidupi keluarga petani, melainkan juga menopang ketahanan pangan nasional. Sehingga intervensi cepat pemerintah pusat melalui serapan gula menjadi simbol nyata perhatian negara terhadap sektor pertanian rakyat.

“Kebijakan itu lebih dari sekadar transaksi jual beli. Itu adalah jaminan bahwa kerja keras petani dihargai, sekaligus memastikan stok pangan na­ sional tetap stabil,” ucap Bupati yang biasa dipanggil Bunda Indah itu.

Bunda Indah menilai bahwa komitmen pusat harus diikuti dengan penguatan di daerah, sehingga Pemerintah Kabupaten Lumajang siap mendampingi petani dalam meningkatkan kua­ litas tebu, memperkuat kelem­ bagaan kelompok tani, hingga mendorong hilirisasi produk berbasis gula.
“Kami ingin memastikan bahwa petani tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh. Dengan sinergi pusat dan daerah, Lumajang bisa menjadi contoh daerah yang kuat secara ekonomi sekaligus berdaya dalam menjaga ketahanan pangan bangsa,” ujarnya.

Bunda Indah mengatakan bahwa perlindungan terhadap petani tebu adalah bagian dari investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
Keberhasilan menjaga kese­ jahteraan petani saat ini akan menjadi modal sosial yang besar dalam mencetak generasi penerus yang lebih sejahtera, tangguh dan mandiri.

Baca Juga:  Dahlan Iskan: Madyopuro Berpotensi Jadi Simpul Ekonomi Baru Timur Malang

“Petani kami bukan hanya penghasil gula, tetapi juga penjaga masa depan bangsa. Jika mereka sejahtera maka ekonomi desa tumbuh, pen­ didikan anak­anak terjamin, dan ketahanan pangan semakin kokoh,” katanya.(ntr/jon)