POSCOMEDIA.ID, JAKARTA – Olahraga panjat tebing dinilai menjadi salah satu bentuk nyata kegiatan positif yang mencerminkan semangat, kebersamaan, dan solidaritas pemuda Indonesia. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Wahyu Priatiawan Buntoro, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober.
Menurutnya, olahraga panjat tebing tidak hanya melatih kekuatan fisik, tetapi juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk membangun kepercayaan, tanggung jawab, dan interaksi sosial yang kuat.
“Dalam panjat tebing, kami diajarkan untuk saling percaya. Contohnya, pemanjat harus yakin dengan penambat tali (belayer), dan sebaliknya, belayer juga bertanggung jawab penuh menjaga keselamatan rekannya,” jelas Wahyu saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (28/10).
Ia menambahkan, nilai kebersamaan dan rasa saling percaya yang tumbuh dalam olahraga tersebut mencerminkan kehidupan sosial di masyarakat. Melalui kegiatan itu, para pemuda dapat belajar tentang kerja sama, disiplin, dan solidaritas, baik di latihan maupun dalam turnamen.
Selain menumbuhkan karakter, panjat tebing juga disebut menjadi sarana efektif untuk menyeimbangkan kehidupan di era digital saat ini.
“Panjat tebing bisa menjadi cara hidup sehat di tengah tantangan global dan era digitalisme yang membuat interaksi tatap muka semakin jarang,” ujarnya.
Wahyu mengungkapkan, minat generasi muda terhadap panjat tebing terus meningkat dalam satu dekade terakhir. Olahraga ini kini tidak hanya menjadi ajang prestasi, tetapi juga gaya hidup sehat yang digemari banyak kalangan.
“Melalui semangat Hari Sumpah Pemuda, kami mengajak anak muda Indonesia untuk terus aktif berolahraga dan berkontribusi melalui kegiatan positif seperti panjat tebing. Karena olahraga ini mampu memperkuat fisik, mental, serta mempererat ikatan sosial antarpemuda dan lintas generasi di Indonesia,” pungkasnya. (ntr/aim)
