POSCOMEDIA.ID, LAMONGAN-Pemkab Lamongan bersama petani menggelar panen raya tembakau di Dusun Sahar, Desa Wateswinangun, Kecamatan Sambeng, di tengah tantangan musim tanam yang diwarnai anomali iklim kemarau basah.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan sebagian petani harus menanam bibit lebih dari sekali karena kondisi cuaca tidak menentu. Meski demikian, hasil panen tetap memuaskan.
“Pada musim tembakau tahun ini memang tantangannya adalah iklim. Menurut cerita para petani, mereka perlu menanam bibit tembakau lebih dari sekali sampai bisa berhasil dan normal. Alhamdulillah hasil panen memuaskan,” katanya, kemarin.
Ia menjelaskan luas tanam tembakau di wilayah setempat mencapai 7.570 hektare, dengan 4.366 hektare di antaranya memasuki masa panen raya, termasuk 145 hektare di Desa Wateswinangun.
“Harga jual tembakau pada panen raya saat ini berkisar Rp 46 ribu hingga Rp 47 ribu per kilogram,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, pemerintah daerah setempat juga menyalurkan dukungan bagi petani guna memperkuat kemandirian dan produktivitas di musim panen raya.
Dukungan tersebut berupa penyerahan 26.173 kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lamongan serta bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Mulai dari alat perajang tembakau, hand sprayer elektrik, pompa air dangkal, kendaraan roda tiga, hand traktor, hingga terpal untuk kelompok tani di Kecamatan Sambeng.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Mugito mengatakan, pendampingan teknis terhadap para petani terus dilakukan, meliputi imbauan penundaan jadwal tanam, pembuatan guludan tinggi, hingga pengaturan jalur air agar lahan tidak tergenang.
“Kami juga menyelenggarakan pelatihan pembibitan, intensifikasi, hingga penerapan teknologi budidaya tembakau kepada kelompok tani,” katanya. (ntr/van)