Panduan Memilih Sunscreen untuk Bayi dan Anak dari Dokter Spesialis Kulit

Ilustrasi penggunaan tabir surya untuk kegiatan di luar ruangan. (ANTARA/HO/Pexels)

Poscomedia – Dr. Saskia Retno Ayu Hapsari Sp.DV.E, seorang spesialis kulit dan kelamin memberikan saran tentang penggunaan tabir surya atau sunscreen yang sesuai untuk bayi dan anak-anak guna melindungi kulit mereka dari sinar ultraviolet (UV).

“Kalau sunscreen (tabir surya) itu harus mengandung dua hal penting yaitu SPF itu perlindungan terhadap UV B, satu lagi PA untuk perlindungan terhadap UV A,” kata Saskia dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Saskia menganjurkan tabir surya untuk bayi dan anak-anak cukup yang memiliki nilai SPF 15 serta tingkat perlindungan UV A yaitu PA++.

“Bagi anak-anak SPF nya cukup 15 saja kemudian karena di Indonesia itu PA-nya ++ itu minimal,” kata dia.

Dokter yang praktik di RSUD Tarakan Jakarta itu menuturkan, penggunaan tabir surya untuk bayi dan anak-anak cukup dioleskan di area wajah dan punggung tangan. Sedangkan untuk usia remaja boleh dioleskan juga pada bagian tubuh lain yang akan terpapar sinar matahari.

Saskia menerangkan, terdapat dua jenis tabir surya yang umum digunakan yakni tabir surya physical dan chemical. Tabir surya physical memberikan perlindungan dengan membentuk lapisan di atas kulit yang memantulkan paparan sinar UV.

Sementara tabir surya chemical bekerja dengan menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi energi panas.

Chemical itu dia tetap terserap sinar UV nya lalu diubah menjadi energi panas makanya mungkin kalau pakai jenis sunscreen chemical agak lebih panas di kulit dan lebih gampang iritasi,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia menganjurkan penggunaan tabir surya physical untuk bayi dan anak-anak agar kulitnya tidak terasa panas dan menimbulkan risiko iritasi. Penggunaan tabir surya jenis ini juga dianjurkan untuk orang lanjut usia dan orang yang memiliki kulit sensitif.

Baca Juga:  Mengapa DBD Kedua Kali Lebih Berbahaya? Berikut Ini Penjelasan Medisnya

Saskia menekankan pentingnya penggunaan tabir surya terutama saat melakukan aktivitas di luar ruangan agar terhindar dari risiko penyakit kanker kulit akibat paparan sinar UV.

“Memang sinar UV itu salah satu penyebab dari kanker kulit. Untungnya di Indonesia tipe kulitnya sawo matang. Mungkin risikonya sedikit lebih kecil dibandingkan tipe kulit yang putih, tapi tetap saja apabila banyak aktivitas di luar sebaiknya atau harusnya pakai sunscreen,” Saskia menyarankan.(ntr/pm)