Poscomedia.id, Surabaya – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Provinsi Jawa Timur meluncurkan layanan Perpustakaan Buka Malam serta program Dukung Penyaluran Buku (Dulurku) sebagai upaya meningkatkan akses literasi masyarakat.
Kepala Disperpusip Jatim Tiat S. Suwardi mengatakan layanan perpustakaan kini diperpanjang hingga pukul 19.30 WIB pada hari kerja menyesuaikan meningkatnya animo masyarakat yang mengakses perpustakaan setelah jam kerja, kuliah, maupun sekolah.
“Dengan jam layanan baru, kami berharap kebermanfaatan perpustakaan sebagai wahana pendidikan, informasi, dan rekreasi semakin terasa,” katanya, kemarin.
Selain itu saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi 2025 di Auditorium Literasi Disperpusip Jatim di Surabaya, Senin (23/9) lalu, Disperpusip Jatim juga memperkenalkan program Dulurku yang membuka ruang bagi masyarakat maupun lembaga untuk menyumbangkan buku dan kemudian disalurkan ke komunitas atau institusi yang membutuhkan.
“Inovasi ini kami gagas untuk memperluas akses terhadap sumber bacaan yang bermutu, sehingga budaya membaca di Jawa Timur semakin merata dan tumbuh kuat,” kata Tiat.
Bimtek Literasi Informasi 2025 yang digelar bersamaan dengan peluncuran program tersebut bertujuan memberikan pembekalan teknis. Mulai dari kemampuan menentukan kebutuhan informasi, mencari sumber valid, memilah serta mengkritisi informasi, hingga memanfaatkannya secara bijak.
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Imam Hidayat menegaskan pentingnya literasi pada era digital dengan penetrasi internet yang kian tinggi.
Lanjutnya, Digitalisasi membawa banyak manfaat, tapi juga berisiko memunculkan hoaks dan disinformasi.
Perpustakaan menjadi garda terdepan dalam peningkatan literasi informasi agar masyarakat mampu menggunakan informasi secara bijak.
Imam menyebut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat penetrasi internet di Jawa Timur mencapai 81,79 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.
Sementara itu, indeks kegemaran membaca masyarakat Jatim pada 2024 mencapai 77,15, naik dari 69,78 pada 2023, menempatkan provinsi ini di peringkat ketiga nasional setelah DIY dan Bangka Belitung.
Peningkatan literasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi membutuhkan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
Lanjutnya, Inovasi perpustakaan diharapkan hadir sebagai pusat literasi, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat. (ntr/van)