MALANG POSCO MEDIA GROUP, SURABAYA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) berkolaborasi dengan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung penguatan pendidikan karakter bagi anak usia dini.
“Kami sudah tandatangani bersama Ibu Ketua Umum PP Muslimat (Khofifah Indar Parawansa) untuk kerja sama di bidang pendidikan anak usia dini, serta program-program lain yang berkaitan dengan penguatan pendidikan karakter,” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam keterangan diterima di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
MoU ini akan segera ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja sama (PKS) untuk pelaksanaan kerja riil di lapangan. Kerja-kerja strategis penting dilakukan dengan melibatkan Muslimat NU karena organisasi tersebut mengelola ribuan lembaga pendidikan.
Pihaknya optimistis kerja sama ini akan signifikan membangun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan penguatan pendidikan karakter berbasis keluarga.
“Nanti antara lain, kalau yang sekolah sudah menggunakan sekolah-sekolah formal TK, yang diselenggarakan oleh Muslimat, karena memiliki banyak sekali RA, yang memiliki peranan penting dalam pendidikan anak usia dini,” ujar Mendikdasmen.
Yang lainnya, kata dia, mungkin dalam bentuk parenting dan kegiatan yang yang nanti diset bersama setelah MoU.
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menegaskan penguatan pendidikan karakter pada anak usia dini, sedianya telah dilakukan oleh Muslimat NU hampir merata di Indonesia dalam jumlah belasan ribu. Hanya saat ini tantangannya beda, digital IT misalnya
“Muslimat mengelola PAUD 6800-an, hampir 10 ribu TK/RA, tetapi tantangan hari ini beda dengan dulu. Kebutuhan pembentukan karakternya juga beda, jadi itu bukan sesuatu yang baru, yayasan pendidikan Muslimat NU itu mengelola RA, TPA, TPQ, TK, PAUD,” ujarnya.
Bahkan untuk jumlah Taman Pendidikan Quran (TPQ) yang dikelola oleh Muslimat sebanyak 14.350-an, sehingga hal ini ditegaskannya bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah dilakukan oleh Muslimat NU, tetapi harus terus tingkatkan kualitas dan mengikuti perkembangan jaman.
Untuk mendukung hal itu, dilakukan penguatan-penguatan melalui pelatihan-pelatihan para guru, kemudian mengadopsi sistem dan kurikulum sekolah yang memiliki predikat baik.
“Referensi seperti PAUD-PAUD teladan, TK TK teladan, yang lain kemudian akan mengikuti kurikulum kurikulum yang sudah dilakukan oleh sekolah teladan yang bersangkutan,” ujarnya.
Setiap tahun Kemendikbud menyelenggarakan kegiatan pemilihan TK, maupun PAUD teladan secara nasional, antara lain yang pernah terpilih adalah PAUD Muslimat di Gresik dan Malang (Jawa Timur), serta Padang Panjang (Sumatera Barat). (ntr/aim)