Kluivert Out Menggema

Patrick Kluivert. Pe­latih Timnas Indonesia

POSCOMEDIA.ID-Publik pecinta sepak bola Indonesia memanas. Itu usai Indonesia dipastikan gugur di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Minggu (12/10). Kluivert Out pun menggema.
Bermain di ronde keempat Grup B, Jay Idzes dkk, harus menelan dua kekalahan langsung dari tuan rumah Arab Saudi dan Irak, yang memastikan langkah mereka berhenti sampai di fase ini.
Gagalnya Timnas Indonesia ke pentas sepak bola terbesar di dunia itu, langsung memunculkan gelombang penolakan terhadap tim pelatih yang dipimipin Patrick Kluivert. Pelatih Timnas Indonesia yang akrab disapa Kluivert ini, langsung trending di berbagai media sosial. Salah satunya media sosial X (dulu Twitter).
Hingga kemarin, tanda pagar (tagar) #KluivertOut sudah dicuitkan hingga 19 ribu kali. Banyak media dan pengamat menyebut bahwa kegagalan lolos bisa menjadi ‘harga mati’ bagi juru taktik yang memimpin Garuda saat ini.
Meski belum ada konfirmasi resmi dari PSSI maupun manajemen timnas, rumor pemberhentian pelatih menjadi topik hangat di media sosial dan kolom opini olahraga. Beberapa pihak berpendapat bahwa tekanan publik dan tuntutan prestasi membuat posisi pelatih asal Belanda itu bisa saja dicopot.
Kluivert sendiri memiliki catatan pertandingan bersama timnas Indonesia, tidak stabil. Dari delapan pertandingan yang sudah dijalani, di tangan juru taktik asal Negeri Kincir Angin itu, Indonesia hanya mampu menang tiga kali, satu kali imbang dan empat kali kalah.
Indonesia mencatatkan dua kemenangan tipis di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia atas Bahrain dengan skor 1-0 dan China dengan skor 1-0, serta satu kemenangan menghadapi, Taiwan dengan skor 6-0 di ajang uji coba FIFA Matchday.
Kritikan tajam kepada Kluivert yang menukangi lebih kurang 10 bulan, setelah Indonesia selalu kalah saat berlaga di kandang lawan. Dari empat pertandingan yang dilakoni di luar Indonesia, semuanya kalah dengan jumlah kebobolan cukup menyesakkan. Bahkan, Indonesia sempat dicukur habis oleh Jepang dengan skor telak 6-0 di ajang ronde ketiga kualifikasi, beberapa waktu lalu.
Kegagalan Indonesia melaju di Kualfikasi Piala Dunia 2026 bersama Kluivert berujung permintaan maaf Exco PSSI Arya Sinulingga. Sosok yang pernah menyebut bahwa kepelatihan di bawah tim yang dipimpin oleh Patrick Kluivert, dengan asisten Alex Pastoor dan Denny Landzaat, serta pelatih tim muda Gerald Vanenburg, sebagai ‘Pelatih Kepelatihan Terbaik’ yang pernah dimiliki Indonesia usai pemecatan Shin Tae-Yong (STY).

Baca Juga:  Antusiasme di TPS 10 Gambir: Jokowi dan Iriana Salurkan Hak Politik

“Semua yang terlibat dalam perjalanan Timnas telah berjuang sampai sejauh ini, Timnas pun sudah bermain semaksimal. Manusia yang berencana, tetap Tuhan yang menentukan. Kami mohon maaf,” kata Arya dalam unggahan di media sosialnya.
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert mengungkapkan kekecewaannya setelah tim asuhannya dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 usai kalah 0–1 dari Irak pada laga terakhir Grup B putaran keempat kualifikasi zona Asia, kemarin.
Kekalahan dari Irak pada pertandingan yang dimainkan di Stadion King Abdullah itu membuat Indonesia menempati posisi ketiga atau terakhir di Grup B dengan nol poin, sekaligus gagal melaju ke putaran kelima. Pada pertandingan pertama Grup B, tim Garuda kalah 2-3 dari tuan rumah Arab Saudi.
“Pertama-tama saya sangat kecewa. Jika melihat jalannya pertandingan, kami tampil jauh lebih baik, tetapi hasilnya lagi-lagi tidak berpihak kepada kami,” ujar Kluivert dalam jumpa pers.
Meski pahit, Kluivert mencoba membela para pemainnya dengan menyebut bahwa Jay Idzes dan kawan-kawan telah bekerja sangat keras untuk berada sampai tahap ini.
“Saya sangat bangga dengan para pemain yang menunjukkan hati dan keberanian mereka di lapangan. Kami menciptakan peluang dan bermain sangat baik, tetapi satu momen bisa mengubah segalanya. Kami kalah karena satu aksi dan itu sangat menyakitkan,” katanya.
Pelatih asal Belanda itu menyebut seluruh elemen tim merasa terpukul dengan hasil tersebut. Menurut dia, perjuangan keras yang telah dilakukan sejak babak pertama kualifikasi membuat kegagalan ini terasa semakin berat.
“Menurut saya, kami berkembang sebagai tim, secara individual dan kolektif. Yeah, dan impian ke Piala Dunia telah lepas dari genggaman kami dan kekecewaan bukan hanya milik saya, namun seluruh negeri Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa timnya tidak kalah karena kurang pengalaman atau usia muda, melainkan karena belum mampu memanfaatkan peluang menjadi gol.
“Tidak, mereka tidak terlalu muda. Mereka bermain luar biasa melawan tim-tim besar seperti Arab Saudi dan Irak yang berada di peringkat 50-an dunia, sementara kami peringkat 118. Itu bukti kemajuan yang sangat besar,” katanya.
Kini Kluivert mengaku belum mengetahui masa depannya setelah skuad Garuda dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 usai kalah 0–1 dari Irak.
“Saat ini belum ada rencana. Kami perlu berefleksi terhadap apa yang telah kami lakukan, namun saya benar-benar tidak memiliki jawabannya,” kata Kluivert saat jumpa pers usai pertandingan.
“Saya tidak tahu. Saya benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi,” lanjutnya. ( rex/ntr/van)

Baca Juga:  Akhir Pekan, Harga Emas Antam Turun Rp15.000 ke Rp1,764 Juta per Gram