Kemenag Tugaskan 98 Guru PAI ke Sekolah Rakyat Dukung AstaCita

Sejumlah siswa berbincang saat peresmian Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Tangerang Selatan di Jelupang, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (15/8/2025). ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/foc.

Poscomedia.id – Kementerian Agama (Kemenag) menugaskan 98 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mengajar di Sekolah Rakyat guna mendukung sukses penyelenggaraan yang menjadi salah satu implementasi AstaCita Presiden Prabowo Subianto.

“Kami bekerja sama dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama tingkat provinsi untuk memilih dan merekomendasikan guru PAI yang berada di titik lokasi Sekolah Rakyat,” ujar Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag M. Munir di Jakarta, Kamis.

Sekolah Rakyat sesuai AstaCita ke-4 Presiden Prabowo yaitu memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi, olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Sampai saat ini, kata dia, Sekolah Rakyat sudah diselenggarakan pada 100 titik di seluruh Indonesia. Munir mengatakan para guru yang direkomendasikan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi kemudian diseleksi. Proses seleksi ini dilaksanakan oleh tim asesor.

“Ada tim asesor untuk menyeleksi calon guru PAI di Sekolah Rakyat, dengan melibatkan pihak dari Kemenag, Kemensos, Kemendikdasmen, BNPT, dan BKN. Dan Alhamdulillah, sejak Sekolah Rakyat dimulai pada pertengahan Juli lalu, ada 98 guru PAI yang terpilih,” kata Munir.

Bersama dengan guru mata pelajaran dan kepala sekolah rakyat lainnya, kata dia, 98 guru PAI pada Sekolah Rakyat ini mengikuti Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 21-23 Agustus 2025.

“Kemenag saat ini sedang memproses pengusulan 59 guru PAI untuk Sekolah Rakyat. Sebab, ada penambahan 59 titik Sekolah Rakyat,” kata Munir. (ntr/pm)

Baca Juga:  Logo HUT ke-79 Republik Indonesia Diluncurkan