Kejuaraan Piala Panglima TNI 2025 di Divif 2 Kostrad, Diikuti 905 Pesilat dari 153 Perguruan

BERADU: Para pesilat muda dan profesional beradu dalam ajang Kejuaran Pencak Silat Piala Panglima TNI di GOR Vira Cakti Yudha Divisi Infanteri 2 Kostrad Singosari Kabupaten Malang, selama dua hari 20-21 September 2025, kemarin.

POSCOMEDIA.ID, MALANG –Kejuaraan Pencak Silat Piala Panglima TNI 2025, disemarakkan para atlet muda potensial. Diselenggarakan oleh Divi bergulir di GOR Vira Cakti Yudha, Malang, Sabtu (20/9). Kejuaraan bergengsi tingkat nasional ini dibuka langsung Inspektur Divisi Infanteri 2 Kostrad Brigjen TNI Indra Heri, SE, yang diikuti lebih dari 900 atlet dari ratusan kontingen

Agenda ini juga sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 TNI. Brigjen Indra Heri menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, melainkan warisan budaya yang harus terus dilestarikan.

“Kejuaraan ini wadah untuk mempererat persaudaraan, menumbuhkan semangat juang, sekaligus melahirkan atlet-atlet yang mampu berprestasi hingga level internasional,” ujarnya.

Ia menjabarkan, sebanyak 905 pesilat dari 153 kontingen berbagai perguruan silat di Indonesia ambil bagian dalam kompetisi dua hari ini. Persaingan sengit langsung terlihat sejak hari pertama, termasuk dari kategori dewasa putri.

Sorak sorai penonton menggema ketika Serda (K) Rahma Lita Fidela, srikandi petarung Denpal Divif 2 Kostrad berlaga. Perempuan tangguh uni tampil dominan menghadapi Novita F dari Polda Jatim.

Dengan rangkaian tendangan terukur, pukulan cepat, hingga jatuhan bersih, Rahma memastikan kemenangan meyakinkan sekaligus mengharumkan nama Divif 2 Kostrad.

“Teknik dan semangat juang pantang menyerah adalah kunci kemenangan saya. Semoga ini bisa jadi motivasi bagi generasi muda,” ungkapnya usai laga.

Tak kalah menarik, pertarungan di kategori Remaja Prestasi juga menghadirkan talenta muda potensial. Ifta Rahmayanti dari Komisariat Yonif 501 berhasil melaju ke final usai tampil mengesankan.

Tak hanya itu, di hari kedua, nama Nova Virdiana dari SMKN 10 Malang tiba-tiba mencuri perhatian, dengan jurus luwes dan tangguh. Kedua pesilat muda ini menjadi simbol sinergi pembinaan karakter di lingkungan militer dan pendidikan formal.

Baca Juga:  Kapal Feri Muchlisa Tenggelam di Penajam, BPBD Lakukan Evakuasi Penumpang

Kejuaraan Piala Panglima TNI 2025 bukan hanya ajang adu teknik, tetapi juga momentum mempererat persatuan dan menumbuhkan semangat bela negara. “Harapannya pencak silat tetap menjadi kebanggaan bangsa sekaligus olahraga prestasi yang siap bersaing di kancah internasional,” pungkas Brigjen Indra Heri.(rex/jon)