POSCOMEDIA.ID – Setiap perayaan Hari Raya Kurban, jumlah konsumsi daging biasanya mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Beragam hidangan berbahan dasar daging seperti sate, rendang, tongseng, hingga gulai hampir selalu ada di meja makan keluarga.
Meski merupakan tradisi yang membawa keberkahan, namun konsumsi daging secara berlebihan tetap perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan efek kurang baik bagi kesehatan, terlebih pada sistem pencernaan dan proses metabolisme tubuh.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa tubuh membutuhkan waktu dan asupan nutrisi seimbang agar bisa mencerna daging merah dengan baik. Daging merah, seperti sapi dan kambing, memiliki kandungan protein hewani yang tinggi, tetapi juga mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang signifikan.
Proses pencernaannya tidak secepat makanan yang kaya serat atau nabati, sehingga konsumsi yang berlebihan bisa memberikan beban tambahan pada organ-organ seperti hati dan usus.
Apabila dimakan tanpa pengelolaan yang tepat, lemak jenuh dari daging merah dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang dalam waktu lama berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan metabolik lainnya.
Oleh sebab itu, kesadaran untuk mempertahankan pola makan yang seimbang terutama setelah mengonsumsi daging dalam jumlah yang banyak merupakan hal yang sangat penting.
Berikut beberapa langkah sederhana namun penting untuk membantu tubuh menetralkan dampak dari konsumsi daging yang sangat berlebihan:
Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah
Disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam porsi yang cukup setelah mengonsumsi daging merah demi menjaga keseimbangan sistem pencernaan. Sayuran seperti bayam, kangkung, dan brokoli kaya serat, sementara buah-buahan seperti pepaya, nanas, apel, dan pisang mengandung enzim alami serta vitamin yang mendukung proses pemecahan makanan di dalam usus. Serat tidak hanya mempermudah proses buang air besar, tetapi juga memainkan peran penting dalam menyerap kelebihan lemak dan kolesterol dari makanan yang di konsumsi oleh tubuh.
Di samping itu, zat antioksidan yang terdapat dalam sayuran dan buah-buahan juga berguna untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas yang mungkin meningkat akibat konsumsi lemak yang berlebihan. Enzim bromelin yang terdapat dalam nanas, misalnya, terbukti dapat membantu mencerna protein dan mempercepat proses pencernaan, sedangkan pepaya mengandung papain yang berfungsi serupa.
Minum Air Putih yang Cukup
Setelah mengonsumsi daging merah, tubuh memerlukan hidrasi yang cukup untuk mendukung fungsi ginjal dan membantu proses pengeluaran racun serta sisa metabolisme. Air bersih juga krusial untuk mempertahankan kelancaran proses pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit.Â
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan RI, seorang dewasa memerlukan sekitar 2 liter atau 8 gelas air setiap hari, tergantung pada kondisi aktivitas dan cuaca. Hindari minuman manis atau bersoda karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan memperberat beban organ tubuh.
Batasi Penggunaan Minyak dan Santan
Makanan tradisional Idul Adha seperti gulai, rendang, dan tongseng memang menggoda selera, namun sering kali dimasak dengan banyak minyak dan santan yang kental. Namun, konsumsi berlebihan makanan kaya lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang dapat berisiko menyebabkan penyakit jantung dan hipertensi.
Untuk menjaga kesehatan sambil tetap menikmati cita rasa, kamu bisa mulai memilih metode memasak yang lebih ringan, seperti merebus, memanggang, atau menumis dengan minyak sedikit. Untuk santan, gunakan yang lebih encer atau ganti dengan bahan alternatif seperti susu rendah lemak atau santan berbasis nabati seperti santan almond atau oat.
Berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), asupan lemak jenuh sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total kalori setiap hari. Oleh karena itu, walaupun momen perayaan tahun ini dipenuhi hidangan yang enak, tetaplah bijak dalam menentukan cara pengolahan makanan tersebut. Sehingga, kamu dapat menikmati daging kurban tanpa perlu khawatir akan efek buruknya bagi kesehatan.
Tetap Aktif dan Olahraga Ringan
Bergerak setelah makan, seperti berjalan kaki sekitar 20–30 menit, dapat mendukung kelancaran pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Kegiatan ringan ini juga berkontribusi pada pembakaran kalori dan menjaga agar berat badan tetap ideal, terutama setelah mengonsumsi makanan yang kaya lemak. Kemenkes RI merekomendasikan agar masyarakat menjalani aktivitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit setiap hari selama 5 kali.
Atur Porsi dan Frekuensi Makan Daging
Menikmati daging kurban tetap diperbolehkan, tetapi penting untuk mengatur takarannya. Asupan daging merah sebaiknya tidak melebihi 100–150 gram dalam sehari. Melampaui jumlah ini secara berkelanjutan dapat meningkatkan kemungkinan masalah pencernaan, tekanan darah tinggi, bahkan kanker usus besar. FAO dan WHO merekomendasikan agar asupan daging merah dibatasi serta dipadukan dengan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh dalam pola makan sehari-hari. (angelina sertika mutiara/nda)