Jatim Dinobatkan Daerah Peduli Iklim Investasi

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

POSCOMEDIA.ID, JAKARTA -Jawa Timur dinobatkan sebagai Daerah Peduli Iklim Investasi pada perayaan HUT ke-14 Kompas Televisi (KompasTV) bertajuk Harmones14 di Jakarta. Itu atas keberhasilan menciptakan iklim investasi kondusif.

“Alhamdulillah, apresiasi ini adalah bukti nyata kerja bersama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov), kabupaten/kota, dunia usaha, akademisi, serta masyarakat Jawa Timur. Semua bergerak dalam satu semangat menjadikan Jatim sebagai idola sekaligus magnet investasi nasional,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Kamis (18/9) kemarin.

Menurut Gubernur Khofifah, penghargaan ini selaras dengan capaian indikator makro yang menunjukkan efisiensi iklim usaha di Jawa Timur.

Data Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jatim tahun 2024 tercatat sebesar 5,65, lebih rendah dibanding rata-rata nasional 6,47.

Gubernur Khofifah menegaskan berinvestasi di Jawa Timur lebih efisien dibanding daerah lain.

Selain itu, realisasi investasi di Jawa Timur juga terus menunjukkan tren positif dengan capaian Rp147,3 triliun pada 2024, naik dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga Semester I tahun 2025, Jawa Timur berhasil membukukan investasi Rp 74,7 triliun, dengan dominasi sektor industri pengolahan, perdagangan, perumahan, dan transportasi. Kontribusi terbesar berasal dari wilayah Surabaya Raya.

“Alhamdulillah Jatim selalu jadi idola dan magnet investor dan itu selalu kita upayakan. Terutama karena investasi memiliki peran vital dalam penguatan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja, serta percepatan pemerataan pembangunan,” katanya.

Ia menambahkan Pemprov Jawa Timur akan terus memperkuat layanan perizinan, pengembangan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia agar semakin menarik bagi investor.

Gubernur Khofifah juga menekankan bahwa penghargaan ini menjadi pelecut semangat bagi Jawa Timur untuk menghadirkan lebih banyak terobosan investasi, termasuk di sektor industri, perdagangan, ekonomi hijau, dan digital. (ntr/van)

Baca Juga:  Basarnas evakuasi 27 ABK kapal terdampar di Teluk Popoh