Indonesia Miliki UPQ, Mampu Cetak 2 Juta Al Quran

MENINJAU: Menteri Agama Nasaruddin Umar meninjau Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Quran (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, Rabu (4/12/2024). (ANTARA/Asep Firmansyah)

MALANG POSCO MEDIA GROUP, JAKARTA- Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan operasional Gedung Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) Unit Percetakan Al Quran (UPQ) Kementerian Agama di Bogor, yang dapat mencetak kitab suci umat Islam tersebut hingga dua juta eksemplar per tahunnya.

“Tempat ini bukan hanya untuk mencetak Al Quran, tetapi juga menjadi pusat literasi Al Quran. Di sini, kita bisa melakukan pendalaman. Ada perpustakaan, ruang konferensi, wisata spiritual, dan berbagai fasilitas lain yang bisa dikunjungi oleh keluarga,” kata Menag Nasaruddin Umar saat meresmikan gedung di Ciawi, Bogor, Rabu (4/12).

Menag mengatakan sebelum dilakukan pembangunan maupun revitalisasi gedung lama, UPQ ini hanya mampu mencetak 200 ribuan Al Quran tiap tahunnya. Jumlah tersebut masih tergolong sedikit apabila menilik pada kebutuhan Al Quran di Indonesia yang jumlahnya hingga enam juta per tahun. “Semoga dengan adanya gedung baru, segala permasalahan bisa kita urai satu per satu,” kata Menag Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menjelaskan pembangunan Gedung PLKI UPQ ini merupakan hasil dari perencanaan yang dimulai sejak tahun 2020. Proyek ini mulai dibangun pada tahun 2023 dan selesai dalam waktu dua tahun dengan total anggaran sebesar Rp239 miliar. “Alhamdulillah, kini kapasitas cetak meningkat signifikan dari 250 ribu menjadi 1-2 juta mushaf Al Quran per tahun,” ujar Kamaruddin.

Ia mengatakan Gedung PLKI UPQ Kemenag dirancang sebagai ikon wisata religi dengan fasilitas modern. Seperti ruang diskusi, seminar, galeri mushaf, dan mini teater digital yang sangat canggih. “UPQ ini tidak hanya menjadi percetakan Al Quran, tetapi juga pusat literasi keagamaan Islam. Dengan konsep GLAM (Gallery, Library, Archive, Museum), bangunan modern ini menjadi ikon wisata religi dan peradaban Islam di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Benarkah Data NPWP Bocor?, Inilah Jawaban Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Di sisi lain mesin percetakan PLKI UPQ Kemenag menggunakan teknologi canggih asal Jerman, yang menjamin kualitas setara dengan percetakan Al Quran di Madinah dan Iran. “Saya mengajak semua Dirjen untuk memanfaatkan percetakan ini karena kualitasnya setara dengan percetakan di Madinah atau Iran, dengan mesin canggih dari Jerman. Bahkan mulai mencetak mushaf Al-Quran Braille untuk disabilitas netra serta mushaf Al-Quran isyarat untuk disabilitas rungu-wicara,” katanya.

Kamaruddin optimistis UPQ dapat menjadi sumber pendapatan bagi Kemenag, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam mempromosikan Islam moderat di tingkat internasional. “Kami sangat optimis bahwa UPQ ini dapat menjadi salah satu ikon peradaban Islam Indonesia. Sejalan dengan arahan Bapak Menteri untuk mempromosikan Islam Indonesia di kancah internasional, percetakan ini adalah wujud nyata kebangkitan literasi Islam Nusantara,” kata Kamaruddin Amin. (ntr/udi)