Harga Emas Naik, Transaksi di Malang Capai Rp 1 Miliar per Hari

Firman// PILIHAN INVESTASI: Kenaikan harga emas dalam sepekan hingga tembus Rp 2 juta per gram menjadi pilihan banyak masyarakat Malang untuk investasi emas.

POSCOMEDIA.ID, MALANG – Harga emas terus merangkak naik. Dalam sepekan terakhir, trennya menunjukkan kenaikan signifikan. Per Selasa (16/9) kemarin, harga emas yang dijual di Pegadaian tembus rata-rata Rp 2 juta per gram.

Berdasarkan update di laman sahabat.pegadaian.co.id, harga Emas Batangan Galeri 24, Antam, dan UBS semuanya berada di atas Rp 2 juta. Per gram, Emas Galeri 24 dibanderol Rp 2,094 juta, Antam Rp 2,194 juta, dan UBS Rp 2,126 juta. Kantor Pegadaian Cabang Malang mencatat, rata-rata transaksi investasi emas per hari mencapai Rp 1 miliar, terutama jika stok emas Antam tersedia. Fakta ini menunjukkan bahwa investasi emas semakin menjadi pilihan utama masyarakat Kota Malang

“Naik (harga emas, red) sedikit memang,” ujar Humas Kantor Pegadaian Cabang Malang, Herlin Irawati, saat dikonfirmasi Malang Posco Media, kemarin.

Adapun harga buyback juga tak kalah menarik. Untuk Antam, buyback per gram berada di angka Rp 1,947 juta, sedangkan Galeri 24 Rp 1,932 juta. Pegadaian juga menawarkan emas ukuran jumbo, di antaranya 500 gram yang dipatok Rp 1.059.527.000 dengan harga buyback Rp 956.904.000, serta ukuran 1.000 gram yang dijual Rp 2.119.012.000 dengan buyback Rp 1.913.808.000.

Herlin menjelaskan, harga emas Antam di Pegadaian dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti pergerakan pasar emas global dan nilai tukar rupiah.
“Untuk beberapa hari belakangan ini, transaksi emas stabil. Artinya baik gadai maupun investasi emas sama banyaknya,” jelasnya.

Ia menambahkan, tren investasi emas di Kota Malang terus meningkat hingga pertengahan 2025. Dalam setahun terakhir, kenaikan transaksi tercatat mencapai 60–70 persen.
“Kami menilai masyarakat sekarang, di Malang juga, itu lebih aware dengan investasi emas. Tidak hanya menabung emas tetapi juga kegiatan lain yang terkait dengan investasi emas,” tambah Herlin.

Baca Juga:  Selamat Datang, Patrick Kluivert Hari Ini Tiba di Indonesia

Menariknya, kalangan investor emas kini semakin beragam. Tidak hanya dari golongan menengah ke atas, namun juga banyak berasal dari kalangan rumah tangga dan pensiunan.
“Kalangan warga-warga yang mereka itu pensiunan. Mereka menilai investasi emas menjadi kegiatan ekonomi yang tepat karena mereka punya uang tetapi mungkin sudah tidak tahu mau diapakan jadi diinvestasikan saja dalam bentuk emas,” tegas Herlin. (ica/aim)