Dorna Akui Gap Moto3 ke Moto2 Terlalu Besar

PACU MOTOR: Sejumlah pembalap memacu kecepatan motornya pada balapan Moto2 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (29/9/2024). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

POSCOMEDIA.ID, JAKARTA – Dorna Sports mengakui adanya kesenjangan besar antara kelas Moto3 dan Moto2 di ajang Kejuaraan Dunia MotoGP. Untuk itu, penyelenggara menegaskan akan ada pengumuman penting mengenai masa depan Moto3 sebelum akhir tahun ini.

“Kami punya beberapa pengumuman menarik yang akan datang, semoga sebelum akhir tahun,” kata Chief Sporting Officer Dorna, Carlos Ezpeleta, dalam siaran resmi Dorna di MotoGP Jepang, dikutip dari Crash.

Ezpeleta menilai perubahan diperlukan agar jalur karier pembalap muda menuju kelas menengah Moto2 lebih mulus. Ia menegaskan Moto3 membutuhkan evolusi setelah lebih dari satu dekade minim revisi sejak menggantikan kelas 125cc pada 2012.

Menurutnya, faktor usia minimum pembalap yang semakin tinggi serta postur tubuh anak-anak yang kini lebih besar membuat Moto3 harus beradaptasi. “Bukan rahasia kalau kami sudah cukup lama melihat kemungkinan perubahan di Moto3. Dengan batas usia baru dan postur anak-anak yang lebih tinggi, ada pertimbangan yang harus dilakukan,” jelas Ezpeleta.

Sementara itu, Ezpeleta menilai jarak performa antara Moto2 dan MotoGP saat ini sudah ideal. Namun, transisi dari Moto3 ke Moto2 dianggapnya masih terlalu sulit. “Moto3 ke Moto2 mungkin sedikit lebih jauh, gap itu saat ini terlalu besar,” ujarnya.

Rencana yang dibahas termasuk menjadikan Moto3 sebagai kejuaraan dengan spesifikasi tunggal mulai 2027. Yamaha disebut berpeluang memasok mesin dengan rangka buatan Kalex, yang diharapkan dapat menekan biaya sekaligus menyelaraskan format dengan Moto2 yang juga tidak menggunakan prototipe penuh.

Ezpeleta menambahkan, MotoGP tetap akan berinvestasi di kelas pendukung seperti Moto2 dan Moto3. “Investasi ke MotoGP untuk membuat bintang-bintang MotoGP lebih besar tidak berarti kami mengabaikan kelas pendukung. Kami ingin keberadaan mereka di paddock lebih baik, lebih setara, dan meningkatkan standar kejuaraan secara keseluruhan,” tegasnya.

Baca Juga:  Meriah, Pembalap Indonesia Mario Aji Sapa Pelajar di Lombok

Rencana perubahan ini diharapkan membuka lebih banyak kesempatan bagi talenta muda dari seluruh dunia untuk berkembang di jalur grand prix. (ntr/aim)