Baznas Jatim Perkuat Tata Kelola Zakat

ANTARA/HO-Baznas Jatim; PENJELASAN: Ketua Baznas Jawa Timur KH Ali Maschan Moesa bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

POSCOMEDIA.ID, SURABAYA-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim  memperkuat tata kelola zakat berbasis digital untuk meningkatkan kualitas pengelolaan, transparansi, dan integrasi data di seluruh daerah.

“Intinya, harus ada peningkatan kualitas. Baik dalam hal pengumpulan, distribusi, pelaporan, transparansi keuangan, maupun digitalisasi,” ujar Ketua Baznas Jatim KH Ali Maschan Moesa dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis (9/10) kemarin.

Ia menjelaskan Baznas Jatim terus memperkuat sistem digital agar data zakat, infak, dan sedekah dapat terintegrasi secara menyeluruh.

“Semua data kami merupakan data provinsi. Karena kami lembaga pemerintah non-struktural. Kami terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” katanya.

Dia mengatakan capaian pengumpulan zakat Baznas Jatim saat ini mendekati Rp 48 miliar. Ini  merupakan hasil dari dukungan dan dorongan kuat Gubernur Jatim.

“Targetnya Rp 60 miliar. Kami optimis bisa tercapai,” katanya.

Dia menjelaskan kinerja Baznas di beberapa kabupaten/kota masih bervariasi, tergantung pada komitmen kepala daerah masing-masing.

“Di sinilah suka dukanya Baznas, karena meski bersifat struktural, kami tetap harus berkoordinasi erat dengan pemerintah daerah,” kata Ali Maschan.

Wakil Gubernur Jatim   Emil Elestianto Dardak mengatakan kegiatan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 2025 menjadi kegiatan penting untuk memperkuat peran Baznas dalam mengelola zakat, infak, dan sedekah demi kesejahteraan masyarakat.

“Ini momen luar biasa karena Baznas menghimpun zakat dan infak dari masyarakat Jawa Timur. Kita telah menyaksikan bagaimana proses penghimpunan dan penyalurannya dikelola dengan pelayanan terbaik dan ikhtiar terbaik untuk umat,” ujar dia.

Ia menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Baznas dan pemerintah daerah.

Dia mencontohkan sinergi yang dapat dikembangkan, seperti bantuan modal bergulir bagi pelaku usaha ultra mikro.

“Baznas bisa bersinergi dengan program-program pemerintah, seperti bantuan modal ultra mikro. Pedagang gerobak, misalnya, tentu tidak bisa disulitkan dengan administrasi yang rumit untuk bisa berjualan. Di sinilah peran Baznas hadir membantu mereka,” ujarnya.

Baca Juga:  Selada dan Timun Diduga Terpapar Bahan Kimia, Penyebab Keracunan MBG di Jember

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam menentukan sasaran penerima manfaat agar program sosial tepat guna dan mampu menjangkau masyarakat miskin ekstrem. (ntr/van)