30 Orang Belum Ditemukan

Basarnas Lanjutkan Pencarian Korban KMP Tunu

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya, PENCARIAN: Helikopter Basarnas melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, Jembrana, Bali, Jumat (4/7/2025).

POSCO MEDIA, DENPASAR- Kantor Basarnas Bali melanjutkan pencarian korban kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali dengan alat utama KN SAR Arjuna.

Kepala Kantor Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam keterangan di Denpasar, mengatakan sebanyak 23 personel dalam KN SAR Arjuna 229 diturunkan bersama 13 personel Basarnas Denpasar, 12 personel Pos SAR Jembrana, dan empat personel Pos SAR Buleleng. “KN SAR Arjuna 229 bergerak pada pukul 09.45 WIB untuk melakukan pencarian, Basarnas Bali alat utama (alut)-nya KN SAR Arjuna 229, RIB Pos SAR Buleleng, RIB Pos SAR Jembrana,” kata dia, Jumat (4/7).

Diketahui sebanyak 29 korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya telah ditemukan selamat dan enam meninggal dunia, sehingga pada hari kedua pencarian Basarnas Bali mencari 30 korban lainnya. Didukung cuaca cerah dan ombak yang lebih bersahabat, namun kondisi angin masih cukup kencang, tim mencari di luas area pencarian 37,21 km.

“Melakukan pencarian sesuai rencana operasi SAR dengan luas area pencarian 37,21 km, jika sesuai data kemarin yang belum ketemu 30 orang, cuaca cukup cerah,” ujar Sidakarya yang turut dalam pencarian menggunakan helikopter.

KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang Banyuwangi menuju Gilimanuk yang berangkat pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar atau sekitar pukul 23.20 WIB. Menurut data Basarnas, data manifest kapal berjumlah 53 orang penumpang, 12 orang kru kapal, dan memuat 22 kendaraan yang diantaranya 14 truk tronton.

Sebelum menurunkan alur utama ini, Basarnas Bali terlebih dahulu terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban menggunakan RIB pukul 02.50 Wita Kamis (3/4) dini hari di koordinat 08 09’34.28″ S & 114°09’34.28″ E. Sementara hingga saat ini atau hari kedua pencarian belum ada laporan temuan korban lainnya di luar temuan pada hari pertama kemarin.

Baca Juga:  Menkop: Anggaran 80 ribu Koperasi Desa Capai Rp400 Triliun

Selain itu, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan juga memperluas pencarian puluhan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Jumat. KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal, dan 22 kendaraan mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di lintasan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Pelabuhan Gilimanuk (Bali) pada Rabu (2/7), sekitar pukul 23.35 WIB.

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Pertama Ribut Eko Suyanto di Banyuwangi, mengatakan pada hari kedua tenggelamnya Kapal Tunu, tim SAR gabungan melakukan pencarian korban dengan mengoptimalkan alat utama operasi SAR. “Operasi SAR baik laut, udara, maupun darat untuk efektivitas pencarian dan pertolongan,” kata dia kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Dia menyampaikan tim SAR gabungan juga melakukan operasi SAR pada malam hari menggunakan Kapal Negara (KN) Permadi dan Kapal Negara Arjuna serta sejumlah kapal SAR lainnya. “Malam hari tim SAR gabungan juga melakukan pencarian menggunakan KN SAR Permadi dan KN SAR Arjuna serta beberapa kapal SAR lainnya yang fleksibilitinya lebih cepat sehingga tidak mengganggu penyeberangan rute Ketapang-Gilimanuk,” kata dia.

Dia menambahkan hingga saat ini 35 korban kecelakaan laut di Selat Bali itu sudah ditemukan, terdiri atas 29 orang ditemukan selamat dan enam korban meninggal dunia. Pada Kamis (3/7) malam, 29 korban selamat telah diserahkan kepada keluarga masing-masing di Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) 21 orang dan delapan orang diserahkan di Pelabuhan Gilimanuk (Bali), termasuk enam korban meninggal juga diserahkan kepada keluarga. (ntr/udi)