Banjir Melanda Sidoarjo: BPBD Jatim Turun Tangan Bantu Evakuasi Warga Terdampak

Ilustrasi - Warga menerobos banjir di kawasan Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, Selasa (6/2/2024). Banjir yang menggenangi kawasan Terminal Purabaya, Bungurasih sekitar 20-50 sentimeter tersebut diduga karena buruknya drainase seiring dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi pada Senin (5/2/2024). ANTARA FOTO/Moch Asim/foc.

Poscomedia.id – BPBD Jawa Timur (Jatim) bersama OPD Pemprov Jatim bergerak cepat untuk membantu pengungsi akibat banjir di Kecamatan Waru, Sidoarjo, yang disebabkan oleh meluapnya Kali Buntung karena tingginya curah hujan di daerah tersebut.

Gatot Soebroto, yang mewakili BPBD Jatim, melalui Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan Dadang Iqwandy, menjelaskan bahwa upaya mitigasi banjir telah dilakukan dengan membersihkan sungai, termasuk Kali Buntung Waru. Meskipun demikian, tingginya volume air hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sungai meluap melebihi daya tampungnya.

“Sesuai arahan Bapak Kalaksa, kami langsung bantu proses evakuasi warga, siapkan tempat pengungsian di Masjid Al-Matin, dan siapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik warga terdampak,” ujarnya.

Selain itu banjir juga melanda Desa Bungurasih, Desa Sawotratap, Desa Pepelegi, Desa Kedungrejo, dan sejumlah desa lain di Waru dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo.

Akibatnya, genangan air yang sebelumnya telah membanjiri jalan Desa Waru, ketinggiannya semakin meningkat hingga mencapai 30-60 cm. Rumah-rumah warga pun banyak yang tergenang hingga setinggi mata kaki, bahkan selutut orang dewasa.

“Merespon kondisi itu Tim BPBD Jatim langsung gerak ke lokasi untuk membantu evakuasi warga, utamanya kelompok lansia dan anak-anak, ke mushala dan masjid terdekat,” ujarnya.

Selain membantu proses evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet dan mobil ambulans, pihaknya juga membuka dapur lapangan untuk menyiapkan kebutuhan makan para pengungsi dan menyerahkan bantuan matras serta selimut.

“Sejumlah relawan juga turut bergabung memberikan pelayanan mulai dari pengiriman logistik pengungsi hingga pemeriksaan kesehatan,” katanya.

Salah satu warga Perumahan Taman Pondok Legi, Narno Purnomo mengatakan di kawasan itu tidak banjir, tetapi akses jalan menuju perumahan banjirnya luar biasa.

Baca Juga:  Akhir Pekan, Jakarta Cerah Berawan Hingga Malam

“Taman Pondok Legi III tidak banjir. Tapi akses jalan menuju ke sini, banjirnya luar biasa. Bahkan di Jalan Joyoboyo, Medaeng, Yos Sudarso, itu banjirnya sangat dalam. Banyak kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, sampai berhenti karena mesin mati kena banjir,” ujarnya.

Ia menyebutkan di kawasan Jalan S Parman, Pepelegi, bahkan hingga kawasan Ispatindo, yang merupakan akses jalan menuju ke Perumahan Taman Pondok Legi III, juga mengalami hal yang sama.

“Saya tadi malam (Selasa, 6/2) pulang dari kawasan Gresik ke Waru, terjebak kemacetan parah karena banjir. Mulai dari Ispatindo, banjir sudah tinggi. Kemudian saya berputar jalur ke jalan Yos Sudarso, Joyoboyo, Medaeng, ternyata sudah lumpuh total, karena banjir sangat tinggi. Pikir saya bisa lewat ke Waru arah Pepelegi. Ternyata sampai di Waru, mulai dari flyover Waru sampai ke Pepelegi, saya harus menempuh perjalanan 1 jam 20 menit karena macet total dan banjir,” ujarnya.(ntr/pm)