Banjir di Jombok Jombang Mulai Surut

MULAI SURUT: Kondisi banjir di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, mulai surut namun di beberapa tiitik masih cukup dalam. ANTARA/ Asmaul

MALANG POSCO MEDIA GROUP – Musibah banjir yang melanda di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, kini mulai surut. Namun warga masih bertahan di lokasi pengungsian karena kondisi rumah yang masih terendam air. “Untuk banjir di Desa Jombok sebelumnya sempat sampai 170 centimeter kini sudah sekitar 70 centimeter,” kata Penanggungjawab Posko Induk di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Senopati, kemarin.

Pihaknya mengatakan masih banyak warga yang rumahnya terdampak banjir masih memilih untuk tinggal di tempat pengungsian. Selain karena kotor, kondisi rumah mereka ada beberapa yang masih tergenang sehingga memilih untuk sementara tinggal di tempat pengungsian.

Di lokasi pengungsian yang berada di Balai Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, terdapat sekitar 60 orang pengungsi baik anak-anak hingga orang dewasa.

Sedangkan di beberapa titik pengungsian lainnya warga terdampak juga masih bertahan di lokasi pengungsian misalnya Balai Dusun Plosorejo, Jombang, terdapat 21 orang jiwa, lalu Balai Desa Blimbing hingga 109 jiwa.

Pihaknya juga setiap hari memastikan untuk kebutuhan makan warga terdampak banjir. Setiap hari di posko induk memasak hingga 1.000 bungkus nasi yang dibagikan dua kali dalam satu hari. Makanan itu juga dibagikan menyeluruh untuk warga terdampak dan bukan hanya di lokasi pengungsian. Makanan untuk warga tersebut dibagikan termasuk dikirim dengan perahu.

“Untuk model distribusi logistik ada yang menggunakan perahu di beberapa titik karena air masih dalam. Misalnya untuk warga Desa Kedondong, Desa Blimbing, Jombang, pengiriman makanan menggunakan perahu sebab jika menggunakan jalur darat memutar sangat jauh.

Ia pun memastikan bahwa untuk kebutuhan logistik warga sudah terpenuhi. Stok juga masih mencukupi sehingga dipastikan aman.

Namun, dirinya juga menyebutkan tentang kebutuhan warga pascabanjir. Kondisi rumah warga yang rusak, dan banyaknya alat yang juga rusak membuat mereka nantinya pasti terkendala untuk membersihkan rumah. “Kalau kebutuhan justru pascabanjir misalnya alat kebersihan,” kata dia.

Baca Juga:  Wakil Rakyat Desak Kasus Penembakan Siswa Ditindak Tegas

Terkait dengan kondisi warga di pengungsian, Senopati mengatakan kondisi mereka baik. Petugas medis juga rutin melakukan pemeriksaan sehingga kesehatan warga terpantau dengan baik.

Hujan lebat dengan intensitas tinggi selama berhari-hari mengguyur Kabupaten Jombang. Kejadian tersebut mengakibatkan terjadinya kenaikan debit air sungai, sehingga meluap ke pemukiman warga dengan ketinggian sekitar 1 meter yang berada di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Untuk yang di wilayah Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, terdapat beberapa titik yang terdampak banjir, di antaranya Dusun Kedungmacan, Desa Kedung Betik, Dusun Kampungturi dan Dusun Sambigelar, Kecamatan Pojok Kulon, lalu Dusun Sapon, Desa Jombatan, Dusun Beluk, Desa Jombok dan Dusun Kedondong, Desa Blimbing. Bencana banjir di wilayah Jombang ini juga menyebabkan 400 unit rumah dengan jumlah 535 KK terdampak. Akses jalan tidak bisa dilewati, serta area persawahan masyarakat yang tergenang air. (ntr/udi)