TADARUS; PULANG DENGAN CINTA

Oleh: Fahrurozi Suhastra, M.H, Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Malang

Poscomedia – Sebuah tayangan pendek menyentuh hati. Seorang anak kecil menenteng dua kardus warna coklat. Bersama kedua ibu bapaknya, ia mudik ke kampung halaman. Sampai di kampung saudara dan tetangga menyambut riang gembira. Terlebih sang ibu yang sudah cukup tua.

Kegembiraan itu berubah tangis. Saat masuk ke rumah, ketika kardus itu dibuka tanpa isi alias kosong.

Dengan tangis pilu, sang anak memohon maaf kepada ibunya, kalau mudik kali ini tidak bisa membawakan oleh-oleh apapun. Hanya keinginan dan kerinduan pada orangtua dan keluarga yang memaksa mereka pulang kampung.

Dengan terbata-bata, sang ibu menjawab. “Nak, bagi ibu, kamu pulang saja itu sudah lebih dari cukup. Tidak usah memaksakan diri kalau belum ada rezeki…”

Pelajaran mudik Lebaran ini bisa jadi renungan. Nanti saat kita mudik sesungguhnya menghadap Allah SWT. Bukankah kita semua akan kembali kepada-Nya. Mau tidak mau. Siap tidak siap. Wa Inna ilaihi raji’un (dan kepada-Nya kita akan kembali). Saat mudik sesungguhnya itu, yang paling utama adalah kita membawa iman dan cinta (mahabbah). Cinta kepada Allah dan Rasul, kekasih-Nya. Kita ridho Allah sebagai Tuhan kita, dan Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul kita, (rodhiyyatan).

Kalau sudah memiliki iman dan mahabbah insyaallah kita akan disambut dengan baik. Akan disambut dengan Ridho-Nya (mardhiyyatan). Inilah kebahagiaan yang tidak bisa terbayangkan.

Kebahagiaan itu akan berlipat manakala kita mudik menghadap Allah dengan iman dan bekal amal sholeh yang banyak. Ibarat kita pulang kampung membawa oleh-oleh yang banyak. Ada tambahan rasa bahagia. Kita maupun keluarga yang menyambut kita.

Allah SWT berpesan di akhir surat Al Kahfi, “…Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya hendaklah melakukan amal saleh dan tidak menjadikan apa dan siapa pun sebagai sekutu dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110).

Baca Juga:  Sepanjang 2024, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang Terbitkan 73 Ribu Paspor dan Tangani 15 Kasus Deportasi

Endingnya, semoga saat kita menghadap Allah, kita mendapat panggilan dan sambutan penuh cinta. “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al Fajr : 27-30). (*)