POSCOMEDIA.ID, Jakarta, – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Alwi Farhan menantang senior senegaranya Jonatan Christie pada babak semifinal Korea Open 2025 yang berlangsung di Suwon Gymnasium, Suwon, Sabtu (27/9).
Kepastian tersebut diperoleh setelah Alwi mengandaskan perlawanan tunggal China Hong Yang lewat drama rubber gim 4-21, 21-16, 21-17 pada pertandingan perempat final di Suwon Gymnasium, Suwon, Jumat.
“Kemenangan yang sangat berarti, sangat penting, karena selain ini pertama kali semifinal Super 500 untuk saya dan besok akhirnya mimpi saya bertemu idola di pertandingan resmi terwujud, bertemu koh Jonatan Christie. Siapa pun yang menang, untuk Indonesia,” kata Alwi dikutip dari keterangan PBSI, Jumat.
Alwi mengatakan bahwa pada pertandingan perempat final ini sempat kesulitan dengan kondisi lapangan yang cukup panas sehingga membuatnya harus kehilangan kemenangan di gim pertama.
“Kondisi lapangan cukup panas, cukup mengganggu di gim pertama, adaptasinya terlambat. Sementara Weng Hong Yang dari awal sudah memegang kendali permainan. Tapi alhamdulillah bisa membalikkan keadaan di dua gim berikutnya,” ungkap Alwi.
“Di gim kedua awal memang kondisi saya masih tertekan tapi saya mau tidak mau harus berusaha lepas dari itu, menunjukkan yang terbaik,” imbuhnya.
Sebelum Alwi, Jojo mengamankan tiket ke semifinal setelah menghajar tunggal Jepang Kenta Nishimoto dua gim langsung 21-14, 21-8 pada babak perempat final yang berlangsung di Suwon Gymnasium, Suwon, Jumat.
Ini akan menjadi pertemuan perdana antara Alwi menghadapi Jojo pada kompetisi resmi BWF.
Semntara itu ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri melangkah mulus ke babak semifinal setelah menghajar ganda tuan rumah Korea Selatan Jin Yong/Na Sung Seung dua gim langsung 21-13, 21-16.
Fajar menilai bahwa pertandingan kali ini tidak berjalan mudah mengingat Jin Yong/Na Sung Seung dalam kepercayaan diri tinggi setelah memetik gelar juara di Indonesia Masters 2025.
Terlebih ganda Korea Selatan tersebut juga tampil di hadapan publik sendiri, yang membuat kepercayaan diri mereka meningkat.
“Tidak mudah melawan pasangan muda Korea yang sedang naik daun, mereka baru juara di Pekanbaru minggu lalu. Pastinya mereka mempunyai motivasi lebih untuk naik kelas apalagi tampil di depan publik sendiri tapi kami juga ingin menunjukkan konsistensi, kami tidak mau kalah,” ungkap Fajar dikutip dari keterangan PBSI.
Fajar mengaku bahwa dengan kondisi usianya yang kini menginjak 30 tahun harus pintar untuk menjaga kondisi dan mengatur fisik lebih hati-hati lagi.
“Memang di usia yang tidak muda lagi, saya harus pintar menjaga kondisi. Makan dan istirahatnya harus bagus dan tim pelatnas memiliki semua fasilitas pendukung seperti fisioterapi, masseur dan lain-lain yang selalu membantu saya dalam pemulihan,” ujar Fajar.
Secara terpisah, Fikri mengatakan bahwa dekat dengan Fajar memang sudah terjalin begitu lama sehingga memudahkan mereka untuk bisa berkomunikasi dan menerapkan strategi di lapangan meski terhitung sebagai ganda yang baru dipasangkan.
“Dengan Fajar kan memang sudah dekat jadi di luar lapangan kemistri dan adaptasinya sudah ok. Di kamar pun tidak ada canggung, malahan kami sering berbagi banyak hal. Baik tentang bulutangkis atau di luar bulutangkis,” ungkap Fikri.
Di babak semifinal, Fajar/Fikri akan bersua ganda Taiwan Jhe-Huei Lee/Po-Hsuan Yang pada pertandingan yang berlangsung Sabtu (27/9).(ntr/jon)