Festival Mangrove Jatim Jaga Kelestarian Lingkungan

MANGROVE: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo M. Haris dan Wali kota Probolinggo Aminuddin dan Sekretaris Ditjen PDASRH KLH Mohammad Zainal Arifin dalam acara Festival Mangrove Jatim Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo, Selasa (19/8/2025). ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Probolinggo

Poscomedia.id – Festival Mangrove Jawa Timur VII yang digelar di Kabupaten Probolinggo untuk menjaga kelestarian ekosistem lingkungan di kawasan pesisir pantai sekaligus mencegah terjadinya kerusakan, serta melindungi pantai dari erosi dan abrasi.

Kegiatan itu dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Probolinggo Gus Mohammad Haris, Wali Kota Probolinggo Aminuddin, dan Sekretaris Ditjen PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup RI Mohammad Zainal Arifin di Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo, Selasa (19/8).

“Pada prinsipnya, Kabupaten Probolinggo siap untuk terus memberikan dukungan penuh agar Provinsi Jawa Timur tetap meraih prestasi berupa penghargaan hutan mangrove,” kata Bupati Probolinggo Mohammad Haris dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo, Rabu (20/8).

Festival Mangrove Jawa Timur VII yang juga disebut Mangrovest 2025 itu merupakan sebuah ikhtiar dalam rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Kegiatan itu merupakan bagian dari konsolidasi nasional dalam rangka rehabilitasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan mangrove seperti saat ini dilaksanakan di Pantai Bahak, Kabupaten Probolinggo.

“Ke depan membutuhkan sebuah akselerasi dan edukasi yang luar biasa, sehingga kami berharap yang terlibat bukan dari kalangan akademisi kampus, tetapi sampai pada siswa-siswi sekolah untuk mengenal hutan mangrove,” tuturnya.

Ia mengatakan mangrove memiliki manfaat menjaga abrasi, menjaga ikan-ikan dan sebagainya. Apalagi, mangrove memiliki serapan karbon 5 kali dari yang lain. “Bunga mangrove memiliki manfaat terhadap ekonomi, khususnya UMKM dengan menumbuhkan sisi ekonomi yang membantu kesejahteraan masyarakat di sepanjang pantai,” tambahnya.

Haris mengatakan bahwa Pemkab Probolinggo ke depan akan memperbanyak lagi hutan mangrove, mulai dari Paiton hingga Tongas. Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLH, Mohammad Zainal Arifin mengatakan Jawa Timur merupakan wilayah dengan memiliki ekosistem terluas di Jawa.

Baca Juga:  Mantan Wali Kota Semarang Dituntut 6 Tahun Penjara

“Lebih spesifik lagi adalah 50 persen dari ekosistem yang ada di Jatim itu berada dalam ekosistem alami mangrove dengan formasi terlengkap, baik formasi terlengkap di wilayah barat Indonesia maupun di wilayah timur Indonesia,” katanya.

Menurutnya, kepedulian Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa merupakan sebuah langkah rehabilitasi dan konservasi ekosistem mangrove yang luar biasa, khususnya di kawasan pesisir.

“Tidak lupa saya menyampaikan apresiasi bagi komunitas mangrove yang ada di Jawa Timur dengan memperkuat sinergi dalam menjaga dan merehabilitasi ekosistem mangrove,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan pada Festival Mangrove VII itu memberikan komitmen menunjukkan kecintaan kepada alam, yakni ingin memberikan dunia dan tempat-tempat di bumi menjadi lebih baik.

“Suatu saat para nelayan akan menjaga dan mencintai mangrove. Mereka mengetahui bahwa mangrove sangat bermanfaat, seperti pada akar-akar pohon mangrove itu sebagai habitat ikan, kepiting dan udang,” katanya.

Ia mengaku ingin memberikan referensi kehidupan bagaimana hidup dan memberikan kehidupan, termasuk kehidupan ekosistem di laut, seperti melepasliarkan burung tertentu sesuai rekomendasi BKSDA, melepasliarkan bibit kepiting dan ikan tertentu. (ntr/udi)