Pentingnya Menjaga Kekuatan Otot Dasar Panggul untuk Wanita

MALANG POSCO MEDIA GROUP – Menjaga kekuatan otot dasar panggul bagi wanita penting untuk mencegah kebocoran urin saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Ditulis laman Channel News Asia, Rabu, pada wanita, dasar panggul adalah sekelompok otot dan jaringan ikat yang menahan kandung kemih, rahim, dan usus pada tempatnya. Otot-otot ini membentuk “sling” yang membentang dari tulang kemaluan hingga tulang ekor.

“Salah satu fungsi penting dasar panggul adalah menjaga katup (di panggul) tetap tertutup rapat, mencegah kebocoran urin saat Anda bersin, batuk, atau mengangkat beban berat,” kata Dr Jay Lim, konsultan urologi di PanAsia Surgery.

Dr. Eliane Hong, konsultan asosiasi pada divisi uroginekologi dan bedah rekonstruksi panggul di Departemen Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Universitas Nasional (NUH), menambahkan bahwa dasar panggul yang lemah juga dikaitkan dengan prolaps organ panggul.

Kondisi ini terjadi ketika organ panggul seperti rahim, kandung kemih, rektum, dan vagina turun ke posisi bawah vagina sehingga menimbulkan tonjolan yang bahkan dapat keluar dari tubuh.

“Wanita dengan salah satu dari kondisi ini mungkin lebih minder dengan tubuhnya dan ini dapat berdampak negatif pada fungsi seksual. Mereka juga mungkin mengalami kebocoran urine saat berhubungan seksual, sehingga mereka tidak ingin melakukan aktivitas seksual,” kata Dr. Hong.

Meskipun otot dasar panggul melemah secara alami seiring bertambahnya usia, faktor-faktor tertentu dapat mempercepat proses ini. Kehamilan, melahirkan, obesitas, batuk kronis atau mengejan karena sembelit , berdiri dalam waktu lama atau pekerjaan yang melibatkan angkat berat juga dapat menegangkan otot-otot ini.

Dr Lee Wai Yen, konsultan dokter kandungan dan ginekolog, serta ahli uroginekologi di Foundation Women’s Centre menekankan bahwa terlepas dari metode persalinan, perubahan hormonal dan tekanan dari bayi yang sedang tumbuh tetap dapat memengaruhi dasar panggul.

Baca Juga:  All New Honda BeAT Launching di Malang Hari ini, Dimeriahkan Bantengan Mberot, OM Monata hingga Test Ride Berhadiah

Penurunan kadar estrogen menjelang menopause juga menyebabkan melemahnya dan menipisnya ligamen pendukung panggul, tambah Dr. Lee.

Pendekatan proaktif adalah kuncinya. Cammy Tsai, kepala fisioterapis senior di Departemen Rehabilitasi NUH, menyarankan untuk mengadopsi pendekatan dasar panggul terlebih dahulu saat mengangkat beban atau selama aktivitas berdampak tinggi. Ini berarti mengencangkan otot dasar panggul terlebih dahulu sebelum memulai gerakan.

“Wanita disarankan untuk tidak menahan napas saat mengangkat beban karena dapat menyebabkan tekanan intra-abdomen tambahan dan membebani dasar panggul. Sebaliknya, mereka harus mengembuskan napas saat melakukan manuver mengangkat beban ,” kata Tsai.

Dr. Hong menyarankan untuk melibatkan pelatih guna memastikan teknik dan bentuk yang benar; mulailah dengan beban rendah dan tingkatkan secara perlahan dengan beban yang lebih ringan saat memulai angkat beban.

Latihan dasar panggul dapat membantu memperbaiki gejala stres kontinensia urin dan telah terbukti bahwa wanita yang secara konsisten melakukan latihan dasar panggul enam kali lebih mungkin melaporkan kesembuhan atau mengalami perbaikan, kata Dr. Hong.

“Jika dilakukan dengan benar, Anda akan merasakan sensasi mengencang dan terangkat di sekitar vagina dan anus – tanpa mengalami ketegangan atau tekanan ke bawah,” jelas Dr. Hong.

Bila terdapat tanda-tanda inkontinensia urin, berarti dasar panggul telah tegang melebihi kapasitasnya; pertimbangkan untuk mengurangi beban yang digunakan.(ntr/nug)